8 Alasan Mengapa Perempuan Harus Berpolitik

Saat ini, Indonesia sudah memasuki tahun politik, yakni tahun-tahun menjelang hajatan besar Pemilihan Umum, yang akan berlangsung pada bulan Februari 2024 besok. Tanggal pencoblosan tinggal menunggu waktu. Konstestan Pemilu, berupa Calon Anggota Legislatif (Caleg), Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres dan Cawapres), serta calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sudah mulai bersiap-siap untuk “bertarung” di ajang lima tahunan tersebut.

Tak hanya kaum lelaki, kaum perempuan juga ikut terlibat sebagai peserta Pemilu, baik yang dipilih maupun pemilih. Sayangnya, peran kaum perempuan tampaknya belum terlalu dominan, ya Bunda! Masih banyak keraguan di benak perempuan, masak ibu-ibu berpolitik, masak emak-emak masuk parlemen, nggak pantas dan nggak punya kapasitas! Eh, benarkah?

Jangan salah! Perempuan juga perlu terlibat aktif di dunia politik. Ada 8 alasan mengapa Bunda juga harus melek politik. Apa saja?

Pertama, Pentingnya Keterwakilah Perempuan

Jumlah perempuan di dunia, kalau mau memakai hitungan mudah, adalah separuh! Menurut katadata.co.id, pada 2023 jumlah penduduk perempuan di Indonesia adalah 138.294.300 atau 49,42%, lebih banyak dari laki-laki, dan sekitar 6x dari penduduk Malaysia atau Arab Saudi.

Sebanyak itu jumlah perempuan, masak sih, tidak ada keterwakilan? Keterlibatan aktif wanita dalam politik akan meningkatkan representasi yang lebih beragam di dalam lembaga-lembaga pemerintahan dan pengambilan keputusan. Wanita memiliki pengalaman, pandangan, dan kepentingan yang berbeda-beda dari laki-laki, dan keterlibatan mereka akan memastikan bahwa keputusan-keputusan politik mencerminkan kepentingan seluruh populasi.

Kedua, Perempuan Juga Perlu Diberdayakan

Karena perempuan adalah sebagian dari jumlah penduduk di dunia, juga Indonesia, berarti separuh dari potensi manusia terdapat pada kaum perempuan. Pemberdayaan perempuan dalam politik berperan penting akan mendorong kesetaraan gender. Dengan berpartisipasi aktif di dunia politik, perempuan dapat memperjuangkan hak-hak mereka, mengatasi diskriminasi gender, serta mendorong perubahan sosial dan hukum yang mendukung pemberdayaan perempuan di berbagai aspek kehidupan.

Ketiga, Ada Isu-Isu Prioritas yang Harus Diperjuangkan

Pendidikan anak, kesehatan reproduksi, kekerasan terhadap perempuan, dan berbagai kekhasan perempuan, hanya akan bisa dimengerti kaum perempuan. Dengan berperan aktif dalam politik, kaum perempuan akan bisa mengawal isu-isu ini, dan menjadikannya sebagai fokus perjuangan untuk mendapatkan kebijakan publik yang lebih baik.

Keempat, Agar Keputusan Menjadi Lebih Akurat

Makin banyak yang terlibat dalam pembuatan kebijakan, tentu keputusan akan makin berkualitas. Berbagai riset menunjukkan, bahwa kelompok yang beragam, termasuk keterlibatan gender yang berbeda, relatif berpengaruh dalam pembuatan keputusan yang lebih baik dan lebih akurat. Dengan adanya perwakilan wanita dalam proses pengambilan keputusan politik, kemungkinan tercapainya solusi yang lebih adil, menyeluruh, efisien dan efektif akan meningkat.

Kelima, Agar Budaya Politik Tidak Hanya Menjadi Urusan Lelaki

Sangat mengerikan jika budaya politik hanya didominasi kaum lelaki. Adanya peran aktif perempuan dalam politik bisa membuat wajah politik kita lebih ramah dan keibuan, tidak sekadar budaya patriarkhi yang sangat maskulin. 

Keenam, Perempuan Juga Harus Ikut Memikirkan Masalah Bangsa

Problematika bangsa itu kompleks, rumit dan perlu dipecahkan bersama-sama. Maka, perempuan-perempuan yang terbaik perlu mendapatkan tempat untuk ikut memikirkan kondisi bangsa, sehingga kejayaan negara bisa dicapai.

Ketujuh, Ada Di Kalangan Kaum Perempuan yang Memiliki Potensi

Allah SWT menciptakan manusia terdiri dari kaum perempuan dan laki-laki. Memang di dalam pandangan Islam, laki-laki adalah pemimpin untuk kaum perempuan. Tetapi, tidak mutlak semua urusan harus dipegang kaum laki-laki. Potensi-potensi kecerdasan, bakat, talenta, dan hal-hal yang bermanfaat tidak hanya untuk kaum pria, tetapi juga ada pada kaum wanita.

Kedelapan, Perempuan Juga Harus Ikut Mengabdi

Di dalam Islam, laki-laki dan perempuan diberikan kesempatan yang sama untuk berlomba-lomba menjadi insan bertakwa. Memang ada beberapa hal yang menjadi kekhasan masing-masing. Akan tetapi, dalam batasan tertentu, perempuan juga diberikan kesempatan untuk mengabdi kepada bangsa dan negara, dengan tidak mengabaikan tugas utamanya sebagai ibu dan istri. Tentu juga dengan izin dan ridha suami sebagai pemimpin dalam rumah tangganya.

Partisipasi aktif wanita dalam politik bukan berarti menyingkirkan peran kaum lelaki. Sebab lelaki dan perempuan seyogyanya berpartner, bekerja sama, saling tolong menolong dalam kebaikan. Peran aktif perempuan dalam politik berdampak positif dalam memperkaya diskusi publik, menciptakan kebijakan yang lebih inklusif, serta mendorong perubahan sosial yang lebih adil dan setara.

Dalam Pemilu 2024 besok, PKS juga mengajukan calon-calon anggota legislatif dari kalangan perempuan. Jika ada yang di Dapil Bunda sosok caleg perempuan yang memiliki kapasitas, jangan ragu untuk memilihnya. [yms].

Subscribe to receive free email updates: